My Profil

Perbedaan antara Antiseptik dengan Disinfektan

NgePas | Perbedaan antara Antiseptik dengan Disinfektan - Orang kadang salah kaprah menyamakan antiseptik dan disinfektan. Memang meski keduanya bisa membasmi mikroorganisme tapi sebenarnya keduanya dipakai untuk hal berbeda.Persamaannya, kedua zat kimia ini bisa membunuh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dan infeksi. Tapi intinya antiseptik digunakan untuk menyingkirkan kuman di kulit yang hidup, sedangkan disinfektan menyingkirkan kuman di benda yang mati. Tapi disinfektan kadang digunakan juga sebagai antiseptik untuk manusia asalkan dosisnya tepat karena kalau dosisnya terlalu tinggi bisa membuat keracunan hingga kematian.

Kandungan yang ada di dalamnya memiliki peran berbeda sehingga penerapannya harus tepat agar tidak menimbulkan efek apapun. Cara kerja dari antiseptik dan disinfektan memang sama, yaitu senyawa yang terkandung di dalamnya akan menembus dinding sel organisme seperti bakteri. Nantinya cara kerja di dalam sel tersebut tergantung dari senyawa yang terkandung di dalam antiseptik dan disinfektan tersebut. Pada umumnya senyawa ini akan mengganggu metabolisme sel atau mengubah permeabilitas dari dinding sel mikroorganisme.

Ada beberapa perbedaan antara antiseptik dengan disinfektan, yaitu:
1. Antiseptik
Zat kimia ini penggunaannya diterapkan pada kulit yang hidup atau jaringan tertentu untuk mencegah terjadinya infeksi dan umumnya tidak terlalu toksik, sehingga tidak berbahaya bagi kulit.Antiseptik biasanya digunakan saat seseorang mencuci tangan atau sebelum melakukan operasi.Antiseptik biasanya mengandung alkohol, chlorhexidine dan anilides.

2. Disinfektan
Penggunaan senyawa ini diterapkan pada permukaan, peralatan atau benda mati lainnya, sehingga kadarnya lebih toksik. Jika salah digunakan bisa menyebabkan pengerasan kulit, luka serta peradangan.Desinfektan sering digunakan untuk peralatan pembersih rumah tangga.Desinfektan mengandung glutaraldehhid, vantocil, ftalaldehida dan formaldehida.

Meski demikian ada beberapa mikroorganisme yang tidak memberikan respons terhadap semua antiseptik dan juga disinfektan, hal ini biasanya karena mikroorganisme tersebut sudah resisten atau mengalami mutasi. Karena itu hal pertama yang harus dipahami sebelum menggunakan antiseptik atau disinfektan adalah mengetahui mikroorganisme apa yang ingin dibasmi dan dimana mikroorganisme tersebut tumbuh. Hal ini untuk mencegah terjadinya efek samping yang mungkin dapat merugikan atau berbahaya bagi tubuh. (detikhealth)

Share this post!
Facebook Delicious Digg! Twitter Linkedin StumbleUpon
Technorati Google Bookmarks Mixx Yahoo! Newsvine Reddit

Artikel Terkait:

5 komentar:

Hanya Seorang Sahabat said...

nice post brader...

slm sahabat.

bintangair said...

thank's for sharingnya....
buat nambah pengetahuan :)

Rizkyzone said...

jd bgt yh perbedaannya , walah baru tau saya sob, aq pikir juga sama tp ternyata beda

secangkir teh dan sekerat roti said...

ilmu dasar di dunila farmakologi nih :)

Pharm's Secret said...

baru tau saya,, tnQ..

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Silahkan beri komentar + smiley dengan cara memasukkan kode smileynya NO SPAM...!!! Hatur nuhun sebelumnya..